Analisis Iklan Produk Pemutih Wajah menggunakan Teori Agenda Setting


Agenda setting menurut McCombs & Shaw adalah “mass media have the ability to transfer the salience of items on their news agendas to public agenda” (Griffin, 2010). Pengertian ini menjelaskan bahwa media massa memang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi bahkan membentuk pola pikir audience yang terkena terpaan informasinya. 

McCombs dan Shaw menerangkan lebih lanjut bahwa media massa mempunyai kemampuan untuk membuat masyarakat menilai sesuatu yang penting berdasarkan apa yang disampaikan media, dengan kata lain we judge as important what the media judge as important.

Media bukan mempengaruhi pikiran masyarakat dengan memberitahu apa yang mereka pikirkan dan apa saja ide atau nilai yang mereka miliki, namun memberi tahu hal dan isu apa yang harus dipikirkan. Masyarakat luas cenderung menilai bahwa apa-apa yang disampaikan melalui media massa adalah hal yang memang layak untuk dijadikan isu bersama dan menjadi cakupan ranah publik. Dengan begitu, masyarakat pun menilai apa yang dianggap penting oleh media adalah hal yang penting juga dan memang harus dipikirkan atau minimal mempengaruhi persepsi mereka terhadap hal tersebut.


Contoh salah satu iklan kosmetik pemutih wajah



Media massa dalam kenyataan yang sebenarnya tidak pernah bebas dari institusi yang memiliki budaya bisnis, dan industri-industri pemilik modal yang bekerja dengan imbalan profit. Kepentingan bisnis tersebut memungkinkan perempuan dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengejar keuntungan besar dalam meraih pangsa pasar. Salah satu caranya adalah dengan iklan.

Secara universal terdapat kalimat “Cantik Itu Berkulit Putih”. Media, terutama iklan memang sangat berpengaruh kuat dalam menentukan gambaran dan persepsi mengenai wanita yang seolah-olah didambakan dalam masyarakat. Media massa kerap kali menampilkan berbagai macam iklan kosmetik dengan menggunakan model yang memiliki kulit putih, mulus dan cerah untuk memperkuat persepsi cantik itu putih, disinilah media massa berperan dalam memilih issu yang akan membentuk opini publik mengenai cantik itu putih. Media juga menampilkan bahwa perempuan yang sudah mendapatkan kulit putih, dicitrakan sebagai perempuan yang ceria, bisa tersenyum lega dan merasa percaya diri. Perempuan yang putih juga dicitrakan sebagai perempuan yang akan mendapat perhatian lebih. Sehingga pencitraan atas kulit putih ini tentu mudah menjadi wacana di ranah publik terutama perempuan. 

Produk di atas menawarkan dengan memakai produk itu kulit akan 60% putih cerah merona dalam waktu 4 minggu. Secara tidak sadar banyak perempuan yang telah terpengaruh oleh iklan tersebut sehingga terbentuklah opini publik yaitu kulit ideal perempuan adalah putih, kulit paling cocok untuk perempuan adalah putih, kulit semua perempuan adalah putih, hal itu disebabkan karena apa yang disajikan oleh media massa dianggap penting oleh masyarakat.

Media selalu memfokuskan pada hal-hal tersebut dan masyarakat pun akhirnya ikut hanya terfokus pada hal itu. Banyak perempuan ingin memiliki kulit putih karena warna itulah yang selama ini dijadikan ukuran cantik. Para perempuan berlomba-lomba mencoba atau memakai berbagi jenis produk kosmetik pemutih. Mereka melupakan issu penting lainnya mengenai efek samping berbagai produk tersebut, banyak perempuan yang menjadi korban akibat produk-produk pemutih yang mengakibatkan kulit mereka menjadi rusak dan menjadi lebih buruk. Karena tidak semua perempuan mampu secara ekonomi membeli produk tersebut, maka mereka akan mencari produk alternatif yang jauh lebih murah. Bahkan saat kulit mereka tidak sesuai dengan keinginan pun, mereka akan tetap memiliki persepsi bahwa cantik itu putih.

Dari sini dapat kita lihat betapa sangat kuatnya peran media massa dalam membentuk opini publik. Dan publik akan dengan mudahnya menerima informasi tersebut. Media massa melalui iklan menyajikan informasi mengenai standar cantik itu putih dan masyarakat menerima informasi tersebut karena apa yang disajikan media dianggap penting, dan hal itu juga akan mengubah persepsi mereka.

 

Venesia Saron Sirait

2016-41-132

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisa Lagu (GAC - Bahagia)

Komunikasi Massa Menurut Para Ahli